Salam Tennis dari Pancoran Tennis Club! Kali ini, Pancoran Tennis Club akan berbagi informasi tentang sejarah singkat tennis dunia. Semoga bermanfaat..
Kata “Tennis” dalam bahasa Inggris berasal dari istilah bahasa perancis “tenez” yang berarti “pegang!”, “terima!” atau “take!”. Kata “Tennis” kemudian diadopsi dalam Bahasa Indonesia menjadi “Tenis”.
Awal Mula Tennis Modern
Sekitar tahun 1859 sampai 1865, Harry Gem dan temannya Augurio Perera mengembangkan sebuah permainan yang memanfaatkan elemen Raket dan Bola yang dia mainkan di Birmingham, England, United Kingdom. Pada tahun 1872, bersama dua dokter setempat, mereka mendirikan club tennis pertama di dunia.
Permainan Tennis pertama yang benar-benar mirip dengan permainan tennis saat ini adalah hasil karya Walter Clopton Wingfield pada tahun 1873. Ia mendesain dan mempatenkan permainan sejenis yang ia beri nama Spairistike yang merupakan bahasa Yunani yang berarti “ball playing”. Dia kemudian mempoluperkan permainannya ke seluruh dunia bermodalkan koneksinya yang sangat luas. Dia telah mengirimkan ribuan set box permainan yang berisi; Net, pole, raket dan bola di tahun pertamanya. Dan pada tahun 1877, turnamen tertua di dunia , Wimbledon Championships pertama kalinya diadakan di London. Championship pertama inilah yang menjadi titik bersejarah dalam menstandarkan peraturan tennis.
Tennis menyebar hingga ke Amerika Serikat dikenalkan oleh Mary Ewing Outerbridge pada tahun 1874 yang membawa 1 set perlengkapan Spairistike. Pada tahun 1881, Amerika Serikat mengadakan Championship pertamanya di Newport Casino, Newport, Rhode Island yaitu U.S. National Men’s Championship yang sekarang dikenal sebagai US Open.
Tennis juga menjadi populer di Perancis dan Championship pertamanya berlangsung di tahun 1891 meskipun hingga 1925 hanya diikuti oleh anggota French Club.
Hingga kini, Wimbledon, US Open, French Open dan terakhir Australian Open yang pertama diadakan di tahun 1905 menjadi 4 turnament tennis paling prestisius. Keempat turnament ini lebih dikenal sebagai The Majors atau Slams, istilah yang dipinjam dari permainan bridge.
Peraturan tennis yang lebih lengkap diformulasikan pada tahun 1924 oleh International Lawn Tennis Federation (ILTF) atau yang kini lebih dikenal dengan International Tennis Federation (ITF). Delapan tahun kemudian, sistem tie break diperkenalkan.
Davis Cup, kompetisi tahunan antar negara untuk pria diadakan pertama kali tahun 1900 sedangkan untuk wanita, diperkenalkan Federation Cup atau Fed Cup pada tahun 1963 untuk merayakan 50 tahun berdirinya ITF.
Open Era
Dalam sejarah Tennis dikenal istilah “Open Era” yaitu sebuah era yang merujuk pada perkembangan Tennis setelah tahun 1968. Yaitu sebuah era dimana pemain Profesional diperbolehkan berkompetisi bersama pemain Amateur pada Turnamen Grand Slams.
Selama 90 Tahun terhitung sejak turnamen Tennis pertama tahun 1977, turnamen-turnamen teratas hanya boleh diikuti oleh pemain Amateur. Saat berkompetisi pada turnamen-turnamen ini, para pemain amateur tidak mendapat Prize dalam bentuk uang dan hanya mendapatkan kompensasi untuk biaya perjalanan. Para Amateur ini adalah anggota Federasi Tennis Resmi dan tidak diperbolehkan mengikuti turnamen lain untuk mendapatkan uang.
Namun, banyak pemain-pemain terbaik yang tidak puas untuk menjadi Amateur dan menginginkan jaminan keuangan yang lebih baik. Sehingga, mereka pun akhirnya ikut bermain pada turnamen yang diadakan oleh pihak swasta untuk mendapatkan hadiah uang. Di antara mereka juga terikat kontrak dengan promotor-promotor Tennis. Mereka-mereka inilah yang kemudian disebut sebagai Profesional. Dan mereka dilarang untuk mengikuti turnamen-turnamen resmi federasi termasuk Grand Slams.
Hal ini menyebabkan turnamen-turnamen teratas seperti Grand Slams tidak diikuti oleh pemain-pemain terbaik, yang juga bermain pada turnamen profesional seperti US Pro Tennis Championship dan French Pro Championships.
Namun semua akhirnya berubah pada tahun 1968.
Oleh karena pertimbangan ekonomi dan demi kemajuan olah raga tennis, akhirnya pada turnamen British Hard Court Championship tahun 1968, untuk pertama kalinya Profesional dapat berkompetisi dengan Amateur. Sedangkan Grand Slams pertama yang menerapkan peraturan yang sama adalah French Open di tahun yang sama. Dua turnamen pertama pada Open Era ini dimenangkan oleh Ken Rosewall.
Contract Player dan Promotor
Tahun 1968, sebagian kecil pemain profesional merupakan pemain independent sedangkan lebih banyak dari para pemain profesional adalah pemain yang terikat kontrak dengan promotor. Saat itu, ada dua promotor besar yaitu; National Tennis League (NTL) dan World Championship Tennis (WCT).
Dua tahun pertama di Open Era, NTL dan WCT mulai memegang kontrol dunia Tennis. Untuk meredamnya, diakhir tahun 1968, Jack Kramer, pemain terbaik era 40an-50an yang juga seorang promotor berwacana tentang sebuah Grand Prix Tennis Circuit. Ia menjelaskannya sebagai:
..sebuah seri turnamen dengan pool bonus uang yang dibagikan dengan berbasiskan sistem poin kumulatif. Ini akan memacu pemain-pemain terbaik untuk berkompetisi secara reguler di seri tersebut, sehingga para pemain tersebut dapat berbagi bonus diakhir dan memenuhi syarat untuk special championship tournament yang merupaan climax dari tahun tersebut..
Pada tahun 1970, tak satupun pemain-pemain yang terikat kontrak dengan WCT dan NTL berkompetisi di French Open. ILTF pun akhirnya menyetujui grandprix yang diusulkan oleh Jack Kramer. Saat itu 27 tournament termasuk 3 grandslams; Wimbledon, French Open dan US Open dimainkan di tahun tersebut. Pemain profesional independent maupun beberapa pemain yang terikat kontrak juga ikut berpartisipasi.
Association of Tennis Profesionals (ATP)
Pada tahun 1970, NTL melebur ke dalam WCT dan pada tahun 1971 WCT mengundang 32 pemain profesional terbaik untuk bermain di WCT Circuit. Dari 32 pemain, ada 6 pemain yang merupakan pemain independent. WCT menggelar 20 tournament dan mengakhirinya dengan sebuah WCT Finals. Pada tahun tersebut, mayoritas pemain terbaik masih bermain di WCT Circuit. Saat itu, Australian Open merupakan ajang kompetisi WCT sedangkan French Open, Wimbledon dan US Open merupakan ajang kompetisi ILTF (ILTF Grandprix).
Sejak itu, persaingan WCT dan ILTF makin memanas. Saling boycot terjadi. Tahun 1971, pemain-pemain WCT mem-boycot US Open. Dan tahun 1972, ILTF mem-banning pemain-pemain WCT di ILTF Grandprix.
Persaingan kedua penyelenggara Tennis ini membuat para pemain tidak nyaman sehingga di tahun 1972 di sela acara US Open, seluruh pemain sepakat mendirikan Association of Tennis Profesional (ATP) dengan tujuan melindungi mereka dari baik Promotor maupun Association (federasi).
Akhir Persaingan ILTF dan WCT
Pada tahun 1978, ILTF Grandprix dan WCT Circuit bergabung. Namun, pada tahun 1982, WCT Circuit memisahkan diri lagi dan membuat sebuah WCT ranking yang lebih kompleks yang serupa dengan sistem Ranking yang dimiliki ATP. Namun WCT tidak sesukses saat tahun 1980an dan ILTF Grandprix menjadi circuit tennis utama. Pengelolaan ILTF Grandprix dipimpin oleh Men’s International Profesional Tennis Council (MIPTC) atau dikenal juga dengan sebutan Men’s Tennis Council (MTC).
ATP Tour
Pada tahun 1990, saat ATP diketuai oleh Hamilton Jordan, MTC digantikan dengan ATP Tour.
ATP Tour mengemas 9 event paling prestisius dengan sebutan “Super Nine”, dan 12 prestisius grandprix berikutnya disebut sebagai “International Series Gold” sedangkan sisanya (kurang lebih 60) kemudian dikenal sebagai “International Series”. Format ini tetap digunakan hingga sekarang meski ada beberapa penyesuaian.
Super Nine kemudian menjadi Masters Series, memiliki ranking dibawah Grandslams. Dan di tahun 2000, hanya Grandslams dan Masters Series yang menjadi mandatory profesional event. Pemain otomatis masuk dan Slams + Masters menjadi baseline untuk penentuan ranking pemain.
Pada Tahun 2009, Masters Series berubah nama menjadi ATP World Tour Masters 1000 (Monter Carlo Masters, meski mengantongi gelar masters namun melepas komitmen sebagai event mandatory). Selain itu International Series Gold berubah nama menjadi ATP World Tour 500 dan event sisanya menjadi ATP World Tour 250. Angka pada nama menunjukkan poin ranking yang bisa di dapat oleh pemain.
Di tahun yang sama, Davis Cup juga mulai memberikan poin untuk ranking ATP.
Women Profesional Tennis
Pemain tennis profesional wanita hadir sejak 1926. Suzanne Lenglen adalah pemain wanita nomor satu saat itu. Series berakhir tahun 1927 dan kembali lagi digelar di tahun 1941.
Pertandingan terakhir tercatat tahun 1958 yang saat itu Althea Gibson dan Karol Fageros yang dikenal sebagai “the golden goddes” bermain pada pertandingan pembukaan Harlem Globetrotters. Sejak itu hampir tak ada lagi tennis wanita profesional hingga tahun 1967.
Pada awalnya, turnamen wanita selalu berhadiah sangat kecil jika dibandingkan turnamen pria. Hal ini memicu turnamen tandingan dan boycot. Namun pada tahun 1973, untuk pertama kalinya, akhirnya US Open membuat sejarah dengan memberikan hadiah uang yang sama antara turnamen pria dan wanita.
Women’s Tennis Association (WTA) dibentuk pada tahun yang sama, 1973.
Pancoran Tennis Club – Jakarta
Disarikan dari:
- https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_tennis
- https://www.sportskeeda.com/tennis/what-is-the-meaning-of-the-open-era-in-tennis