Pelatihan pekan ini dimulai dengan drill groundstroke hand feeding namun dengan penekanan pada Shot Selection.
Shot Selection
Pelatih memberi umpan dengan tangan agar mudah untuk dipukul. Target latihan adalah meningkatkan kemampuan Shot Selection. Yaitu kemampuan untuk memilih pukulan forehand groundstroke sesuai dengan yang diinginkan terkait penempatan bola di lapangan lawan.
Pemain diharapkan mampu menempatkan bola cross jauh, kemudian bola cross dekat dan terakhir bola stright jauh.
Pada bola cross jauh dan stright jauh, raket diayun menuju pertemuan dengan bola sejajar dengan bola. Pada bola cross dekat, raket diayun menuju pertemuan dengan bola dari bawah.
Namun pemain tetap harus ingat bahwa back swing pada pukulan forehand harus membentuk setengah lingkaran ke belakang. Di awali gerakan ke atas kemudian ke bawah hingga dititik yang disesuaikan dengan Shot Selection.
Jika ingin mendapatkan bola cross dekat, maka lingkaran back swing hingga ke bawah.
Jika ingin mendapatkan bola jauh, maka lingkaran back swing sejajar dengan tinggi bola.
Game Promote dan Degrade
Sesi selanjutnya adalah game promote dan degrade.
Pemain saling beradu rally. Pemain yang tidak dapat mengembalikan bola rally akan kehilangan point. Dan dalam waktu yang ditentukan pelatih, pemain yang kalah akan di degrade ke lapangan bawah, sedangkan yang menang akan di promote ke lapangan atas.
Evaluasi Pelatih
Sambil menunggu hujan berhenti, pelatih memberikan evaluasi ke tiap-tiap pemain.
Sebagian besar pemain PTC masih terbiasa memukul bola ketika bola sudah jatuh atau posisi bola 4. Diharapkan pemain dapat membiasakan diri memukul bola pada posisi bola 3 atau saat bola berada di titik tertinggi. Tentu akan lebih baik jika bisa pada posisi bola sebelum 3 seperti layaknya pemain profesional.
Untuk mendapatkan pukulan bola pada posisi 3 pemain harus bisa menjemput bola. Pemain harus bergerak memukul bukan saat bola berada di titik tertinggi, tapi bergerak sebelum itu. Sehingga saat terjadi pertemuan bola dan raket, bola sedang berada di posisi tertinggi.
Jika pemain bergerak memukul saat bola berada di titik tertinggi, pasti titik pertemuan bola akan berada di posisi ke 4 atau ketika bola sudah turun.
Beberapa pemain sudah melakukan itu tapi masih kesulitan saat terjadi pertemuan bola, sehingga arah bola tidak sesuai keinginan.
Selain menjemput bola, pelatih juga menekankan pada gerakan back swing. Masih ada pemain yang tidak melakukan gerakan back swing melingkar ke belakang yang di mulai dengan gerakan ke atas dan dilanjutkan ke bawah. Tapi melakukan back swing dari depan langsung ke belakang secara lurus. Tidak setengah lingkaran.
Hal lain yang menjadi perhatian pelatih adalah masih terdapat pemain yang saat memukul bola masih menggerakkan kaki kanan ke depan. Semestinya, untuk mendapatkan pukulan yang maksimal, kaki kiri bergerak ke depan bersamaan dengan ayunan raket ke depan menuju bola. Atau setidaknya, kaki kanan tetap di belakang baik sebelum dan setelah memukul bola. Jika kaki kanan bergerak ke depan saat memukul, atau terangkat, maka badan akan condong ke belakang dan itu akan menyebabkan pukulan tidak maksimal.
Ada juga pemain yang meskipun kaki kanan sudah di belakang, namun badan masih condong ke belakang. Hal ini juga menyebabkan pukulan tidak maksimal.
Menjemput Bola
Setelah hujan, pelatihan berikutnya adalah mengupayakan untuk melakukan pukulan dengan menjemput bola sehingga titik pertemuan raket dan bola pada posisi bola ke-3.
Selama ini, bola diumpankan agak jauh di depan adalah bertujuan agar pemain bergerak ke depan, bukan melangkah ke belakang. Dan diharapkan selain bergerak ke depan, pemain juga menggerakkan bola saat bola belum di titik tertinggi.
Service dan Rally
Pelatihan ditutup dengan latihan service dan Rally.
Tetap semangat! Let’s Play and Fun!
Pancoran Tennis Club – Jakarta